Thursday, November 22, 2012

Teknologi komunikasi mempunyai implikasi kepada karakterisitik dari bentuk komunikasi interpersonal, massa, dan interaktif


Everett M. Rogers menyebutkan terdapat empat era sejarah singkat perkembangan teknokom yaitu, era komunikasi tulisan (4000 SM-sekarang), era komunikasi cetak (1456-sekarang), era telekomunikasi (1844-sekarang), dan era komunhikasi interaktif (1946-sekarang). Saat ini perkembangan teknologi komunikasi di Indonesia berasal dari berbagai pihak dan elemen masyarakat. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan teknologi komunikasi antara lain, penggunaan berbagai maacam alat elektronik seperti smartphone, pc/laptop, televisi, radio, media cetak, dan lain-lain.

Everett M. Rogers membedakan karakteristik komunikasi sebagai berikut: komunikasi interpersonal, komunikasi massa, dan komunikasi interaktif. Komunikasi interpersonal merupakan sebuah proses penyampaian pesan atau informasi antara personal atau orang perorang yang berjumlah sedikit, cenderung mempunyai kesamaan dan berada dalam tempat yang dekat dan dapat diidentifikasi. Pesan yang disampaikan pada kondisi yang terbatas atau privat. Isi dari pesan tersebut tidak mempunyai batasan dan dalam waktu singkat teratur. Komunikator bekerja sendiri dan tidak memerlukan biaya dalam menyampaikan pesan. Saluran pesan bersifat informal. Pola interkasi pada umumnya tidak terstrukur. Umpan balik yang didapat secara langsung atau cepat. Konteks sosial primer. Contoh komunikasi interpersonal berupa dialog individual face to face, diskusi keluarga, pertemuan klub, dan lain-lain.

Menurut Evert M.Rogers dalam Depari (1988) ada beberapa karakteristik komunikasi interpersonal yaitu, arus pesan yang cenderung dua arah, konteks komunikasinya tatap muka, tingkat umpan balik yang terjadi tinggi, kemampuan mengatasi tingkat selektivitas yang tinggi, kecepatan jangkauan terhadap audience yang besar relatif lambat, dan efek yang mungkin terjadi ialah perubahan sikap.

Komunikasi massa  dalam istilah bahasa Inggris yaitu mass communication, sebagai kependekan dari mass media communication. Artinya, komunikasi yang menggunakan media massa atau komunikasi yang mass mediated. Istilah mass communication atau communications diartikan sebagai salurannya, yaitu media massa (mass media) sebagai kependekan dari media of mass communication. Massa disini mengandung pengertian orang banyak, mereka tidak harus berada di lokasi tertentu yang sama, mereka dapat tersebar atau terpencar di berbagai lokasi dalam waktu yang sama atau hampir bersamaan dapat memperoleh pesan-pesan komunikasi yang sama.

Unsur-unsur komunikasi yang dikemukakan oleh Harold D. Lasswell dalam bentuk pertanyaan yaitu ”Who Says What in Which Channelto Whom With What Effect?”. Unsur who (sumber atau komunikator) disini sebagai sumber utama dalam komunikasi massa. Who merupakan lembaga atau organisasi atau orang yang bekerja dengan fasilitas lembaga atau organisasi (institutionalized person). Unsur yang kedua yaitu unsur says what (pesan). Pesan-pesan komunikasi massa dapat diproduksi dalam jumlah yang sangat besar dan dapat menjangkau audience yang sangat banyak. Pesan-pesan tersebut dapat berupa sebuah berita, pendapat, lagu, iklan, dan lain-lainnya. Yang ketiga unsur in which channel (saluran atau media). Dalam unsur ini menyangkut semua peralatan yang digunakan untuk menyebarluaskan pesan-pesan komunikasi massa. Media yang mempunyai kemampuan tersebut adalah surat kabar, majalah, radio, televisi, internet, dan sebagainya. Unsur to whom (penerima atau mass audience). Penerima pesan-pesan komunikasi massa yang biasa disebut audience atau khalayak. Orang-orang yang membaca surat kabar, mendengarkan radio, menonton televisi, browsing internet merupakan beberapa contoh dari audience. Dan unsur yang terakhir yaitu unsur with what effect (dampak). Dampak disini berupa perubahan-perubahan yang terjadi di dalam diri audience sebagai akibat dari terpaan pesan-pesan media.

Karakteristik komunikasi massa menurut Elizabeth Noelle Neumann (Jalaluddin Rakhmat, 1994) yaitu, bersifat tidak langsung yang artinya harus melalui media teknis, bersifat satu arah yang artinya tidak ada interaksi antara peserta-peserta komunikasi, bersifat terbuka yang artinya ditujukan pada publik yang tidak terbatas dan anonim, dan mempunyai publik yang secara tersebar. Pesan-pesan media tidak dapat dilakukan secara langsung artinya jika kita berkomunikasi melalui surat kabar, maka komunikasi kita tadi harus diformat sebagai berita atau artikel yang kemudian akan dicetak, didistribusikan, dan kemudian baru akan sampai ke audience. Pada karakteristik yang kedua, tidak terjadi interaksi antara komunikator dengan audience. Komunikasi disini berlangsung satu arah yaiitu dari komunikator ke audience dan hubungan antara keduanya impersonal. Karakteristik ketiga adalah pesan-pesan komunikasi massa bersifat terbuka yang artinya pesan-pesan dalam komunikasi massa bisa dan boleh dibaca, didengar, dan ditonton oleh semua orang. Karakteristik yang keempat adalah adanya intervensi pengaturan secara institusional antara si pengirim dengan si penerima. Dalam berkomunikasi melalui media massa, ada aturan, norma, dan nilai-nilai yang harus dipatuhi.

Sejarah komunikasi interaktif pada masa awal kehadirannya disebut ” phonetic stage ”. Tahap ini ditandai dengan semakin sempurnanya alat bantu yang dipakai manusia dalam berkomunikasi. Sejak penggunaan telegrap listrik transpormasi dan ekspansi besar komunikasi manusia menemukan perkembangan mutakhir. Penggunaan komputer, internet, teknologi telephon serta seluler satelit memungkinkan manusia berkomunikasi dengan lebih mudah. Percakapan antara manusia tidak lagi harus bertatap muka. Dengan teknologi komunikasi interaktif manusia bisa berkomunikasi dengan lancar walupun jarak memisahkan mereka. Komunikasi interaktif memungkinkan komunikan menjadi aktif dan dapat memberikan feedback terhadap informasi yang diterimanya. Interaksi timbal balik sangat terasa antar komunikator dengan komunikan. Inilah kenapa zaman modern dikenal sebagai masa komunikasi interaktif. Masa komunikasi interaktif juga ditandai dengan penetrasi teknologi digital kedalam media komunikasi, sehingga disebut sebagi komunikasi digital. Komunikasi digital diartikan sebagai sebuah bahasa yang menggunakan angka – angka untuk mengkodekan dan memprose informasi yang dikembagkan untuk memindahklan komunikasi antara mesin dan komponennya. Sehingga, dalam komunikasi interaktif pengguna atau orang yang memakai bisa memilih atas informasi yang dibutuhkan.

No comments:

Post a Comment