Teori Technological Determinism ini dikemukakan oleh Marshall McLuhan
pertama kali pada tahun 1962 dalam tulisannya The Guttenberg Galaxy: The Making of Typographic Man. Asumsi dasar
teori ini adalah bahwa perubahan yang terjadi pada berbagai macam cara
berkomunikasi akan membentuk juga keberadaan manusia itu sendiri. Teknologi
membentuk individu bagaimana cara mereka berpikir, berperilaku dalam masyarakat
dan teknologi tersebut akhirnya mengarahkan manusia untuk bergerak dari satu
abad teknologi ke abad teknologi yang lain.
Penemuan
dalam teknologi komunikasi menyebabkan perubahan budaya. Perubahan di dalam
jenis-jenis komunikasi akhirnya membentuk kehidupan manusia, sebagaimana yang
dikatakan McLuhan bahwa “Kita membentuk peralatan untuk berkomunikasi, dan
akhirnya peralatan untuk berkomunikasi yang kita gunakan itu akhirnya membentuk
atau mempengaruhi kehidupan kita sendiri.
Inti dari teori Technological Determinism adalah penemuan
atau perkembangan teknologi komunikasi itulah yang sebenarnya yang mengubah
kebudayaan manusia. Jika kita lihat saat
ini tidak ada satu segi kehidupan manusia pun yang tidak bersinggungan dengan
apa yang namanya media massa. Mulai dari ruang keluarga, dapur, sekolah,
kantor, pertemanan, bahkan agama, semuanya berkaitan dengan media massa.
Hampir-hampir tidak pernah kita bisa membebaskan diri dari media massa dalam
kehidupan kita sehari-hari.
Teknologi komunikasi yang digunakan
dalam media massa tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia atau menurut Em
Griffin (2003 : 344) disebut nothing
remains untouched by communication technology. Dan dalam perspektif
McLuhan, bukan isi yang penting dari suatu media, melainkan media itu sendiri
yang lebih penting. Contoh yang dapat ditemui dalam realita yaitu perkembangan
teknologi yang semakin maju membuat segalanya serba ingin cepat dan instan.
Teknologi sebagai peralatan yang memudahkan kerja manusia membuat budaya ingin
selalu dipermudah dan menghindari kerja keras maupun ketekunan. Teknologi juga
membuat seseorang berpikir tentang dirinya sendiri. Jiwa sosialnya melemah
dikarenakan merasa tidak memerlukan bantuan orang lain jika ingin menghendaki
sesuatu, cukup dengan teknologi sebagai solusinya. Akibatnya, tidak jarang
dengan tetangga dekat kurang begitu akrab karena telah memiliki komunitas
sendiri, meskipun jarak memisahkan, namun berkat teknologi tak terbatas ruang
dan waktu.
Solusi agar budaya yang dibentuk di
era elektronik ini tetap positif, maka harus disertai dengan perkembangan
mental dan spiritual. Diharapkan informasi yang diperoleh dapat diolah oleh
pikiran yang jernih sehingga menciptakan kebudayaan-kebudayaan yang humanis.
Perkembangan teknlogi memiliki dampak
positif dan dampak negatif. Teknologi memiliki peranan penting dalam bidang
pendidikan yaitu dengan munculnya media massa, khususnya media elektronik
sebagai sumber ilmu dan pusat pendidikan berdampak bahwa guru bukannya
satu-satunya sumber ilmu pengetahuan. Sistem pembelajaran tidak harus melalui
tatap muka. Dengan kemajuan teknologi proses pembelajaran tidak harus
mempertemukan siswa dengan guru, tetapi bisa juga menggunakan jasa internet dan
lain-lain.
Disamping itu juga muncul dampak
negatif dalam proses pendidikan antara lain, penyalahgunaan pengetahuan bagi
orang-orang tertentu untuk melakukan tindak kriminal. Kita tahu bahwa kemajuan
di bidang pendidikan juga mencetak generasi yang berepngetahuan tinggi tetapi
mempunyai moral yang rendah. Contonya dengan ilmu komputer yang tingi maka
orang akan berusaha menerobos sistem perbangkan dan lain-lain. Dalam bidang
informasi dan komunikasi telah terjadi kemajuan yang sangat pesat. Dari
kemajuan dapat kita rasakan dampak positipnya antara lain, kita akan lebih
cepat mendapatkan informasi-informasi yang akurat dan terbaru di bumi bagian
manapun melalui internet, kita dapat berkomunikasi dengan teman, maupun
keluarga yang sangat jauh hanya dengan melalui handphone, dan lain-lain.
Dampak negatif yang terjadi pada
masyarakat salah satunya adalah ketergantungan. Salah satu teknologi yang
sering digunakan adalah media komputer, media komputer ini memiliki kualitas
atraktif yang dapat merespon segala stimulus yang diberikan oleh penggunanya.
Terlalu atraktifnya, membuat penggunanya seakan-akan menemukan dunianya
sendiri yang membuatnya terasa nyaman dan tidak mau melepaskannya. kita bisa
menggunakan komputer sebagai pelepas stress dengan bermain games yang ada.
Ketergantungan dapat ditanggulangi atau diminimalisasikan dengan adanya bantuan
dari lingkungan dan orang-orang sekitar kita, yang dapat menyadarkan pengguna
addict tersebut dengan menawarkan kegiatan lain yang lebih menarik dari pada
yang ditawarkan oleh komputer. Serta memberikan motivasi untuk memperbanyak
kegiatan di luar rumah (menyibukkan diri) seperti olahraga, traveling,
bersosialisasi dengan teman, maka akan lebih sedikit waktu yang dihabiskan di
depan komputer.
Contoh kasus yang relevan pada dampak positif dan atau negatif dari teknologi komunikasi
dalam kehidupan masyarakat adalah Kasus Prita. Kasus Prita memang
menggemparkan sebagian warga Indonesia, kasus ini menjadi kasus yang
kontroversial yang menarik orang-orang untuk bersimpati terhadap Prita. Dalam
pasal 27 ayat 3 Undang-Undang nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik (UU ITE), memang dijelaskan bahwa tidak boleh dilakukan
penyebaran informasi yang bermuatan penghinaan atau pencemaran nama baik. Akan
tetapi, motivasi Prita menulis ini hanya sebagai aduan dari seorang konsumen
terhadapa pelayanan yang dirasakan tidak memuaskan dan dianggap merugikan
dirinya. Prita sendiri tidak memasukkan sebuah fitnahan terhadap RS Omni
International, ia hanya menyampaikan pengalaman pribadinya ketika berobat di
rumah sakit tersebut. Undang-undang ini terasa masih bias, kata-kata yang ada
masih terlihat ambigu yang memang kalimat hukum di Indonesia itu sulit untuk
dimengerti dan bisa menghasilkan beberapa pengertian, sehingga belum bisa
mengatur apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam memberikan
informasi dan transaksi elektronik dengan jelas.
Akan tetapi, kasus Prita ini tidak bisa dimasukkan ke dalam pencemaran nama baik, ia hanya salah satu dari seseorang yang complain terhadap suatu perusahaan yang pelayanannya tidak baik di surat kabar. RS Omni International ini bisa dijerat dengan undang-undang pelayanan konsumen. Hanya memang, mungkin saat ini para blogger atau siapapun yang ingin mempublikasikan sesuatu di duni maya harus berhati-hati dan mememgang etika yang baik dan tidak merugikan pihak lain, kecuali apabila apa yang ditulisnya didukung oleh fakta-fakta yang cukup. Bisa kita lihat dari contoh kasus tersebut, media elektronik seperti internet sangat bisa mempengaruhi simpati masyarakat.
No comments:
Post a Comment